Rabu, 25 Mei 2011

resto india di jogja -the Sangam House

Mulai buka beberapa bulan yang lalu, tempat ini satu satunya resto yang menyajikan kuliner klasik India secara total. Sangam berarti dua sungai yang bergabung jadi satu yang menggambarkan adanya 2 budaya yang menyatu. Lokasinya di Jalan Pandega Siwi 14. Yang paling gampang dari jalan Pandega Marta, masuk dari Ring Road Utara perempatan Kaliurang. 




Tempatnya mungil dengan warna warna cerah merah cabe, indigo, kunyit, hijau dan biru yang segar, dengan dekorasi unik dari India, campuran modern dan tradisional yang kreatif. 
Pilihan makanannya mulai aneka appetizer, soup, pilihan utama non atau vegetarian, dan aneka deserts. 
Aku dan beberapa teman mencoba maharaja soup, chicken curry dan chicken tandori, vegetable curry, chapati dan pharata. Semuanya puas dengan rasa dan penyajian. 
Sebenarnya banyak pilihan seperti palaak paneer, samosa, raita dan yang menggiurkan air liur, tapi mungkin aku akan menikmatinya lagi di waktu mendatang. 
Bukanya dari jam 11 pagi - 10 malam, dan biaya makan diperkirakan sekitar Rp 50000 - 80.000,- 
Aku 






merekomendasikan bagi yang ingin menikmati santap siang atau malam yang romantik. 

Selain restoran, Sangam 
House memiliki butik, ruang pameran mungil dan kelas Yoga.









PECEL SOLO RESTO - JOGJA

PECEL SOLO RESTO



“Para traveller kulinerr…Pernah makan pecel kah?” Menu ini, kurang lebih seperti sayuran ditambah lauk (tempe/tahu/lele/ hiu….hehe) trus atasnya ditaburi sambal kacang yang tentu aja udah digiles sebelumnya ditambah sedikit bumbu-bumbu rempah atau lebih komplit lagi plus bumbu pelet yang bisa bikin pelanggan ketagihan untuk….datang en makan lagi don’k. Just kiding alias becanda bro!




Pecel Solo Resto yang ada di sampingnya persis Hotel Hyatt jalan monjali Jogja ini nampaknya lumayan juga…bermula dari rasa ingin tau dan coba-coba (minat udah lama tapi kependem gara-gara dompet yang ngga bisa diajak kompromi…akhirnya jadi juga nyobain warung ini...yang kupikir pasti banyakan pembelinya at least .. ada 3 kartu gesek didompetnya..weleh).


Berhubung cinta banget sama budaya Jawa (ya iya laah…asli bikinan orang desa), Nick langsung kesengsem mendengar sambutan gamelan dari para ‘krugam’ (kru gamelan) yang ‘bertengger’ persis disamping pintu masuk Resto. Dan astagaaa….display makanan nya assselli jawa! Tempat kerupuk dari kaleng, piring dari tanah liat, tissue dari daun (heheh..), baki dari kayu (??? Emang maunya dari apaan?), sampe-sampe sedotan minum aja dari batang daun serai (klo ini sih penulisnya yang hiperbola alias ngluwih2 ken).




Setelah liat-liat sepintas, akhirnya dapet juga tempat yang sesuai buat ‘tukang ngeluyur’ kaya Nick…Anda tau dimana itu? Rada aneh memang, Nick memilih tempat yang belakang sendiri, saking belakangnya sampe-sampe lokasinya di depan.. (aduh sungkan mo bilangnya)… toilet yang sampingnya ada mushola kecil, dan Nick duduk diatas dipan kayu (bed : bahasa Inggrisnya) yang belakangnya ada gebyok nya.


Sbenernya..alasan utama milih tempat duduk ini karena…diatas dipan kayu inilah Nick mo sedikit ngesot n leha-leha sesuka hati tanpa ada yang nge-liatin..
O iya friend…by the way bus way… ternyata semua menu disini Java banget, seinget Nick ni nih daftar menu en harganya, tapi lupa-lupa inget loh..:

  • Pecel solo Rp. 7.500,-
  • Rawon Rp. 15.000,-
  • Ayam goreng Rp. 12.500,-
  • Rames Rp. 15.000,-
  • Minum es beras kencur (eunak loh) Rp. 8.000,-
  • Teh serai (yang kupikir sedotan? Haha..ndeso..ndeso) Rp. 7.000,-
  • Laen-laen lupaa…